Provinciya.net – Jubir (juru bicara) DPP Partai Demokrat Herzaki Mahendra Putra menegaskan, penunjukan Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate tidak berpengaruh pada Koalisi untuk Perubahan.
Diketahui, koalisi “Untuk Perubahan” terdiri dari Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai “Keadilan Sejahtera” (PKS).
Mahendra Putra dari Herzak mengatakan, koalisi “Untuk Perubahan” masih kuat hingga saat ini. Sebab, menurutnya modal utama koalisi adalah solidaritas.
“Tidak berpengaruh pada koalisi. Kami tetap kuat karena modal utama kami adalah solidaritas,” kata Herzaki kepada wartawan, Jumat (19/05/2023).
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa Demokrat akan menghormati proses hukum yang melibatkan Johnny dan partainya tidak akan terlibat lebih jauh.
Namun, lanjut dia, Partai Demokrat berharap proses hukum dapat berjalan dengan baik dan transparan untuk menghidupkan harkat dan martabat negara demokrasi.
Ia berpesan agar tidak ada pihak yang melakukan eksploitasi dan penebangan pohon secara selektif selama proses peradilan hanya karena jalur politik yang berbeda.
Sementara itu, seperti halnya Partai Demokrat, PKS juga mengumumkan bahwa koalisi “Untuk Perubahan” tetap kuat.
“Insya Allah Koalisi untuk Perubahan tetap kuat,” kata Presiden PKS Ahmad Saykhu dalam keterangannya, Kamis, 18 Mei 2023.
Selain itu, Saikhu juga mengatakan bahwa saat ini agenda “Koalisi untuk Perubahan” menghadirkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (calon) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 tetap berjalan sesuai kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya.
“Agenda perubahan yang diusung calon presiden Anies Baswedan akan tetap berjalan sesuai kesepakatan yang telah dan akan terus dimatangkan dalam koalisi For Change,” ujarnya.
Selain itu, dia berharap partai NasDem bisa lulus ujian ini dengan kondisi internal yang baik.
“Langkah yang bijak dan menunjukkan tekad untuk menghadapi ujian yang kini terjadi di partai Nasdem,” pungkasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo periode 2020-2022.
Johnny ditetapkan sebagai tersangka usai diperiksa di Kejaksaan Agung (Kjejagung) pada Rabu, 17 Mei 2023.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyidik menaikkan status yang bersangkutan menjadi tersangka,” kata Kepala Kejaksaan Muda Kejagung Kuntadi dalam keterangan resminya, Rabu.
Barang bukti yang sudah dimiliki Kejaksaan Agung menunjukkan korupsi proyek menara BTS merugikan negara Rp 8 triliun.
