Provinciya.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia meminta pemilih yang ingin “mengubah surat suara” pada Pemilu 2024 tidak dapat mengubahnya pada hari pemungutan suara.
Beralih ke Pemungutan Suara adalah mekanisme bagi siapa saja yang terdaftar di TPS tertentu dalam DPT tetapi karena suatu hal ingin mencoblos di TPS yang berbeda. Bersiaplah untuk menyerahkan hak pilih Anda satu minggu sebelum hari H Pemilu yang jatuh pada 14 Februari 2024.
Betty Epsilon Idroos, Koordinator Bidang Data dan Informasi KPU RI, Selasa (7 April 2023) “Urus Formulir A, Pindah Vote, paling lambat H-7”.
Hal itu tak lepas dari perubahan metode pemungutan suara dibandingkan dengan Pilpres 2019.
Sebelumnya, KPU mengizinkan pemilih untuk mencetak sendiri formulir A5 yang digunakan untuk mengesahkan surat suara perubahan. Pemilih kemudian dapat membawa formulir tersebut ke tempat pemungutan suara yang dituju.
Formulir Transfer Pemungutan Suara sekarang perlu dicetak dari Sistem Informasi Daftar Pemilih (Sidalih). Hanya KPU yang bisa mencetak. Pemilih yang melakukan perjalanan untuk mencoblos harus diproses secara manual.
Pengalihan hak pilih secara manual dilakukan dengan cara mendatangi petugas KPU terdekat yaitu Panitia Pemungutan Suara Tingkat Lanjut (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), atau kantor KPU daerah/provinsi/provinsi asal. atau tujuan.
Mekanisme ini diharapkan dapat membuat proses verifikasi lebih akurat dan mengurangi kemungkinan pemalsuan.
Dengan Sidalih, KPU akan mengetahui TPS mana saja di sekitar destinasi yang masih berpotensi menampung pemilih pindahan. Pemilih tidak bebas memilih tempat pemungutan suara. Ini untuk tertib pendataan di TPS, daftar pemilih, dan pendistribusian surat suara.
Pemilih yang menyelenggarakan pemungutan suara kemudian akan menerima bukti dari KPU berupa A Transfer Voting yang dicetak di Sidalih. Ia juga dikeluarkan dari DPT TPS keberangkatan dan terdaftar dalam daftar pemilih TPS tujuan.
