10 Unsur Dan Jenis Debat

Provinciya.net – Pernah menyaksikan debat? Debat adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji argumen yang dibuat oleh individu atau kelompok.

Tidak hanya debat, ada beberapa elemen debat yang perlu Anda ketahui. Juga, pastikan Anda memiliki keterampilan berbicara dan pengetahuan menyeluruh tentang topik yang sedang dibahas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah saling bertukar pendapat dan membicarakan suatu masalah dengan saling memberi alasan untuk mendukung argumentasi masing-masing.

Tujuan debat adalah untuk menyampaikan dan mempertahankan argumen. Suatu argumen dikatakan memenuhi syarat jika disajikan berdasarkan bukti, fakta, dan pemikiran logis.

Unsur debat adalah debat yang memiliki beberapa unsur antara lain mosi, tim, afirmatif, tim netral dan tim lawan, peserta, juri, moderator, dan pencatat. Elemen-elemen ini bisa opsional dan juga bisa diminta.

Ada beberapa ciri debat yaitu memiliki dua sudut pandang (pro dan kontra), ada perbedaan argumen, ada tanya jawab, kemudian ada pihak yang terlibat (moderator) dan hasil akhir atau kesimpulan. ; ditentukan oleh juri atau pemungutan suara.

Lalu apa saja unsur-unsur debat dan apa saja contoh debat yang dimaksud? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Elemen Elemen debat

Elemen Debat (Foto: Pexels)

Elemen debat merupakan bagian penting yang perlu ada agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut diuraikan unsur-unsur perdebatan yang antara lain harus diketahui:

1. Lumut

Mediasi merupakan salah satu unsur perdebatan yang berkaitan dengan masalah yang diperdebatkan oleh para pendebat. Gerak biasanya berupa kalimat lengkap, yang sekurang-kurangnya memuat subjek, predikat, dan objek.

Maka dengan adanya mosi ini menjadi suatu tekad untuk dapat mengedepankan pihak mana yang didukung atau didukung dan pihak mana yang ditentang atau didukung.

2. Tim konfirmasi

Tim positif dikenal sebagai pihak yang akan mendukung berbagai penjelasan alasan menyetujui mosi yang sedang dibahas.

Jika kita berada dalam posisi tim yang positif, biarkan argumen yang disajikan tidak bertentangan dengan mediasi debat. Karena lawan akan menyerang tim positif dengan sangat mudah.

3. Tim oposisi

Elemen perdebatan ketiga adalah kebalikan dari tim positif, tim yang tidak setuju atau menentang mosi. Tim ini juga sering disebut anti partai. Dalam debat, tim pilihan akan membantah pernyataan tim positif

4. Tim netral

Jika kubu positif menyetujui mosi tersebut dan kubu oposisi membantahnya, maka kubu netral adalah kubu yang tidak mendukung para pihak.

Seperti namanya, tim ini harus netral. Mereka tidak memberikan argumen yang mendukung atau menentang mosi tersebut, melainkan memberikan jalan tengah atas masalah yang dihadapi.

5. Penonton

Penonton, atau seringkali pendengarnya, adalah selebritis yang secara aktif memperhatikan perdebatan tersebut. Karena di akhir sebuah debat, biasanya penonton diminta untuk memberikan opini atau opini atas hasil debat tersebut.

Audiens bisa berasal dari berbagai latar belakang, seperti dosen, guru, mahasiswa, mahasiswa, masyarakat umum.

6. Moderator

Moderator debat adalah orang yang memimpin dan memfasilitasi debat. Oleh karena itu, moderator menyebutkan unsur-unsur debat. Tugas moderator adalah membaca aturan debat, mengajukan pertanyaan, dan menengahi perselisihan antar debat.

Selain itu, moderator harus paham dengan materi yang akan dibahas oleh tim pro dan kontra. Moderator juga harus memiliki sikap netral, santun, tegas, dan juga disiplin.

7. Definisi

Elemen perdebatan berikutnya adalah definisi. Sedangkan definisi adalah pembatasan gerak yang bertujuan agar isu-isu yang didiskusikan selama debat mengalir lebih lancar dan lebih terarah.

8. Argumen

Argumen adalah bagian yang menjelaskan alasan mengapa Anda setuju atau tidak setuju dengan uraian yang disajikan oleh tim.

Argumen biasanya disertai dengan ide, analisis, dan bukti pendukung. Fakta yang diberikan juga harus konsisten dengan argumen agar menjadi bukti kuat yang bermakna.

9. Penafian

Penyangkalan dapat diartikan sebagai tanggapan terhadap argumen terhadap tim lawan. Selama debat, sanggahan berguna untuk membuktikan bahwa argumen tim lawan tidak sepenting yang disajikan.

Seperti argumen, keberatan harus didukung oleh alasan, bukti, dan kesimpulan yang logis dan relevan.

10. Catatan

Unsur terakhir dari perdebatan adalah catatan. Selain orang-orang yang pro dan kontra, ada bagian yang sama pentingnya dalam perdebatan, yaitu pencatat.

Tugas pencatat adalah mencatat jalannya debat secara umum dan menarik kesimpulan tentang debat tersebut. Notulen juga diinstruksikan untuk mencatat nama dan pertanyaan serta jawaban yang akan diberikan oleh kedua belah pihak.

Berbagai perdebatan

Elemen perdebatan (Foto: Unsplash/Evangeline)

Setelah mengetahui unsur-unsur debat, perlu dipahami jenis-jenis debat seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Debat parlementer (debat majelis atau parlementer)

Debat parlementer, atau biasa disebut debat majelis, adalah debat yang bertujuan untuk mengamankan atau meningkatkan dukungan terhadap suatu undang-undang yang akan dirumuskan, dievaluasi sebelum disahkan.

Dalam debat ini, semua peserta debat berhak untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya. Debat majelis atau parlemen lebih formal, sehingga aturan dan prosedurnya juga lebih ketat.

Oleh karena itu, perlu menggunakan unsur debat parlementer yang anggotanya terdiri dari pejabat, pemangku kepentingan dan masyarakat.

2. Debat Ujian Silang

Debat pemeriksaan silang, atau yang disebut debat pemeriksaan ulang, bertujuan untuk menemukan kebenaran dalam pemeriksaan sebelumnya.

Perdebatan ini biasanya disertai dengan pertanyaan yang saling berkaitan. Tidak hanya itu, argumentasi yang disampaikan kepada audiens harus masuk akal, jelas dan relevan dengan kebutuhan bersama.

3. Debat formal konvensional (debat pendidikan)

Perdebatan formal atau yang biasa disebut dengan pendidikan mengarah pada hal-hal yang baik bagi kedua belah pihak. Dalam praktiknya, debat ini bersifat kompetitif dan bertujuan untuk membentuk pola pikir dalam menyampaikan pendapat.

Meski disebut debat bersyarat, namun yang tidak termasuk dalam unsur debat tetap tidak diperbolehkan. Debat pendidikan masih mengikuti proses yang memenuhi unsur-unsur debat umum.

Demikianlah penjelasan unsur-unsur perdebatan dan penjelasannya. Penting untuk mengetahui poin-poin di atas agar Anda dapat mengikuti proses debat tanpa kehilangan arah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Sejarah Teks Deklarasi Dan Fakta-fakta Di Balik Perumusannya

Next Post

Ki Hajar Devantara, Seorang Pahlawan Pendidikan Yang Pernah Menjadi Wartawan

Related Posts